Tampilkan postingan dengan label Raung Buldozer Bangkitkan Amarah. Tampilkan semua postingan

Raung Buldozer Bangkitkan Amarah  

Diposting oleh ainul arifin



GRESIK - Kenekatan PT Polowijo Gosari (PG) mendatangkan buldozer ke lokasi penambangan gunung kapur benar-benar membangkitkan amarah warga Desa Sekapuk Ujungpangkah. Ratusan warga pun melakukan aksi unjuk rasa di lokasi penambangan gunung kapur, Senin (27/10).

Tidak hanya itu, saking murkanya, massa juga memblokir jalur pantura yang menghubungkan Gresik-Lamongan. Aksi yang mengakibatkan kemacetan ini semata-mata bertujuan agar PT PG tidak menggunakan alat berat di lokasi penambangan gunung kapur.

�Jika PT Polowijo nekat menggunakan buldozer, berarti PT Polowijo tega mengusik para penambang rakyat. Sebab, penambangan yang menggunakan alat berat dan berskala besar maka dalam dua tahun lagi gunung Sekapuk sudah akan habis. Namun, bila penambangan dilakukan dengan cara tradisional, gunung Sekapuk baru akan habis dalam kurun waktu 40 sampai 50 tahun lagi,� kata Koordinator aksi warga Sekapuk, Abdul Rofik, Senin (27/10).

Menyikapi aksi pemblokiran jalan ini, Kapolsek Ujungpangkah AKP Agus Adji mengambil langkah persuatif dengan melakukan negosiasi dengan perwakilan warga. �Kami minta saudara-saudara yang menutup jalan, mohon kembali lagi ke gunung, sambil menunggu hasil perwakilan warga yang ke dinas perijinan Pemkab Gresik. Apabila tidak ada kejelasan kita akan blokir jalan lagi,� teriak Sulaiman, salah satu perwakilan warga. Massa pun membuka jalan dan selanjutnya kembali ke gunung kapur.

Sementara itu, Humas PT PG Nurdin Arab mengatakan, sejak 2003 bersama warga sudah melakukan kesepakatan bersama. Apalagi, tanah tambang tersebut adalah milik PT PG yang dibuktikan dengan Hak Pakai, dan dari 46 hektar sudah dilengkapi dengan SIPD. Bahkan, dalam kesepakatan bersama disebutkan masyarakat tidak melarang pemakaian alat berat dengan catatan rakyat tetap masih bisa menambang di lokasi tersebut. �Kami juga telah menyediakan lahan untuk pertambangan rakyat 25 hektar. Sedangkan sisanya menggunakan alat berat,� tandas Nurdin. (dik)

Ratusan Warga Sekapuk Blokir Jalan Deandells, Macet 4 KM  

Diposting oleh ainul arifin

Ratusan warga desa Sekapuk Ujungpangkah Gresik Senin (27/10) melakukan aksi blokir jalan raya Deandells Gresik – Tuban terkait penolakan penggunaan alat berat di lokasi penambangan batu kapur di desa setempat. Aksi ini sempat memacetkan laju kendaraan sampai 4 Km.

Ratusan warga ini semula hanya melakukan aksi unjuk rasa di area penambangan batu kapur di desa Sekapuk. Mereka memprotes kedatangan alat berat milik PT Polowijo Gosari yang akan melakukan eksplorasi batu kapur untuk bahan baku pupuk Dolomit.

Aksi lanjutan ini terjadi setelah tidak ada titik temu antara pihak PT Polowijo Gisari dengan warga Sekapuk yang setiap harinya sebagai penambang tradisional di lokasi milik PT Polowijo Gosari.

Warga meminta PT Polowijo Gosari yang memiliki izin penambangan batu seluas 46 hektar ini tidak memakai alat berat saat penambangan.

“Pokoknya bego dan alat berat lainnya harus keluar dari lokasi penambangan. Gunung ini untuk kepentingan anak cucu kita jadi harus di jaga” ujar Akhmad Basoni saat melakukan orasi.

Sambil menunggu perwakilan warga yang menghadap dinas Lingkungan Hidup dan Pertambangan dan Energi (LHPE) Kab Gresik, warga terus berorasi ditengah rintikan hujan.

Sementara itu, PT Polowijo Gosari mengaku dirugikan dengan adanya aksi warga tersebut. Menurut Nurdin Arab, Humas PT Polowijo Gosari saat dikonfirmasi mengaku perusahaannya merugi, ratusan juta rupiah karena bahan baku pupulnya terganggu.

PT Polowijo Gosari saat ini mampu memproduksi pupuk dalan sehari 400 ton, namun dengan adanya aksi warga ini PT Polowijo Gosari hanya mampu memproduksi 150 ton perhari.